RSS

Karyamu di Akui Dunia (tugas jurnal KICK ANDY)



Karyamu di Akui Dunia
Pada acara taping Kick Andy yang dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2013 lalu, mengangkat isu tentang cerita orang-orang Indonesia yang berkarya di luar negeri, saya menemukan beberapa “kata kunci kurikulum”  yang berkaitan tentang isu yang diangkat oleh Kick Andy tersebut.
Pada narasumber pertama yang bernama Ikhwan Syahroni saya menemukan kata kunci kurikulum yaitu skill, proses pembelajaran dan kualitas. Yang pertama yaitu skill karena bapak Ikhwan Syahroni adalah seorang koki kelahiran Palembang yang berumur 57 tahun dan pada tahun 1982 dia pernah menjadi koki atau juru masak Kerajaan Arab Saudi, yaitu juru masak untuk Raja Fahd selama 3 tahun. Dia juga menguasai kurang lebih 620 jenis masakan dari dalam maupun luar negeri. Yang kedua yaitu proses pembelajaran karena bapak Ikhwan Syahroni sebelum menjadi juru masak dia bekerja di sebuah hotel, lalu dia bertemu oleh bapak Faruk untuk dites, dia diseleksi untuk menjadi juru masak kerajaan Arab Saudi, dia dites untuk membuat cream soup, tetapi sebelum masakannya selesai, bapak Faruk menyuruh pak Ikhwan Syahroni untuk menghentikan apa yang dia masak dan pak Ikhwan Syahroni langsung diterima sebagai juru masak untuk Kerajaan Arab Saudi. Setelah 3 tahun dia bekerja disana, pada tahun 1985 dia memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan pak Syahroni mendirikan kafe di Malang, tetapi dia mendapat musibah, kafenya mengalami kerampokan dan tidak ada satupun barang-barang kafenya yang tersisa. Akan tetapi dia kembali bangkit dan mendirikan restoran nasi goreng yang bisa dibilang berhasil sekarang. Yang ketiga yaitu kualitas karena pak Syahroni pada saat masih menjabat sebagi juru masak kerajaan, beliau juga dipercaya menjadi kordinator juru masak dari berbagai Negara seperti Pakistan, Turki, Yaman, Filiphina dan beliau juga satu-satunya juru masak dari Asia yang kualitasnyapun tidak bisa diragukan lagi serta dia juga menciptakan 99 cita rasa nasi goreng dari berbagai Negara di restorannya yang sekarang.
Pada narasumber kedua yang bernama Eko Supriyanto saya menemukan kata kunci kurikulum yaitu skill, pembinaan, proses pembelajaran, guru dan murid . Yang pertama yaitu skill karena Eko Supriyanto pada tahun 2001 merupakan salah satu penari latar penyanyi kenamaan Madonna, dari kurang lebih 5000 pendaftar penari latar Madonna, dia merupakan satu-satunya orang Indonesia bahkan orang Asia yang terpilih menjadi penari latar Madonna yang pada saat itu Eko Supriyanto sedang menempuh Magister di University of California at LA. Yang kedua yaitu pembinaan karena pada saat dia terpilih menjadi 1 dari 10 penari latar Madonna, dia dibina untuk menjadi penari latar yang berkualitas, latihan demi latihan yang dimulai dari pagi hari hingga malam hari dijalaninya dengan baik. Yang ketiga yaitu proses pembelajaran karena dia mulai belajar tari pada saat umur 6 tahun dan dia belajar silat sejak kecil di Mataram serta Eko Supriyanto sudah menekuni seni tari selama 37 tahun. Yang keempat yaitu guru karena dia merupakan salah satu dosen jurusan tari di ISI Surakarta, dia juga sebagai Javanese Dance Consultant dan melatih para penari di Lion King dan berbagai pertunjukkan lainnya. Yang kelima yaitu murid karena dia juga sekarang sedang mengambil gelar doctor di salah satu universitas di Yogyakarta tepatnya di Universitas Gajah Mada.
Sedangkan pada narasumber ketiga yang bernama Ganahadi Ranuatmaja saya menemukan kata kunci kurikulum yaitu skill karena Ganahadi Ranuatmaja sejak umur 19 tahun sudah menjadi pilot di maskapai penerbangan Garuda Indonesia lalu dia berhenti bekerja dari Garuda Indonesia pada tahun 1988 dan setelah itu dia bekerja di Royal Flight, dan beliau juga pernah menerbangkan presiden Soeharto pada tahun 1978 ke Amerika, dia juga pernah menjadi pilot khusus di Abu Dhabi, Ganahadi juga pernah menerbangkan Raja Fahd dan keluarga kerajaan Quait, serta yang terakhir Ganahadi merupakan pilot dari presiden Libia yang kontroversial yang bernama Muammar Qaddafi. Dia menjadi pilot dari presiden Qaddafi selama kurang lebih 8 tahun. Pertama kali dia menjadi pilot presiden Qaddafi pada tahun 2001. Ganahadi merupakan satu-satunya orang asing nonLibia yang dipercaya menjadi pilot Qaddafi. Ganahadi juga  pernah mendapatkan penghargaan passport seumur hidup dan sekarang Ganahadi Ranuatmaja bekerja di Sriwijaya Air.
Dari ketiga narasumber yang saya uraikan diatas bisa kita ambil contoh tentang bagaimana semangat mereka untuk berkiprah bukan hanya di Indonesia tetapi di kancah internasional, mereka yang tidak pernah ada kata putus asa untuk mencapai kesuksesan dan terus berkarya hingga akhirnya karya mereka di akui oleh dunia. Seperti yang dikatakan oleh bapak Ikhwan Syahroni yaitu jangan pernah menunda waktu, masalah gagal itu bisa dipikirkan nanti, ambil dulu kesempatan yang ada didepan mata, karena terkadang kesempatan itu tidak akan datang dua kali dan bagaimana hasil kedepannya itu urusan belakangan, serta lebih baik mencoba meskipun itu terlambat daripada tidak sama sekali. Teruslah berkarya sampai kapanpun dan jangan pernah menyerah hingga pada akhirnya karyamu akan di akui oleh dunia.




Pendidikan Agama dalam Pembentukan Karakter



A.   Pendidikan Agama dalam Pembentukan Karakter
1.      Pengertian Pendidikan Agama
Pendidikan berasal dari bahasa Arab yaitu “At-Tarbiyyah” dengan kata kerja “Rabba” yang artinya bertambah, tumbuh atau berkembang. Pendidikan menurut istilah adalah suatu usaha sadar yang teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak mempunyai sifat-sifat dan tabi’at sesuai cita-cita pendidikan. Menurut Hamka pendidikan adalah proses ta’lim dan menyampaikan sebuah misi (tarbiyah) tertentu. Tarbiyah mengandung arti yang lebih komprehensif dalam memaknai pendidikan terutama pendidikan Islam baik secara vertikal maupun horizontal. Prosesnya merujuk pada pemeliharaan dan pengembangan seluruh potensi (fitrah) peserta didik baik jasmaniah maupun rohaniah [[1]]
Agama berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tidak kacau atau teratur. Menurut terminologi agama adalah suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang Agung.[[2]] Agama menurut Ensiklopedia Indonesia diuraikan sebagai berikut: “Agama (umum), manusia mengakui dalam agama adanya yang suci: manusia itu insaf, bahwa ada sesuatu kekuasaan yang memungkinkan dan melebihi segala yang ada.[[3]]
Dari beberapa pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ”pendidikan agama” adalah suatu usaha yang ditunjukkan kepada anak didik yang sedang tumbuh agar mereka mampu menimbulkan sikap dan budi pekerti yang baik serta dapat memelihara perkembangan jasmani dan rohani secara seimbang dimasa sekarang dan mendatang sesuai dengan aturan agama.[[4]]

2.      Pengertian Pembentukan Karakter
“Karakter” merupakan akar kata dari bahasa latin yang berarti dipahat (Mark Rutland: 2009, 3). Kehidupan seperti balok besi bila dipahat dengan penuh kehati-hatian akan menjadi mahakarya agung. Maka, karakter merupakan kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang menjadi kepribadian khusus sebagai pendorong dan penggerak serta membedakannya dengan yang lain. Dalam upaya mendidik karakter anak, harus disesuaikan menurut dunia anak tersebut. Yakni selalu selaras dengan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembentukan karakter diklasifikasikan dalam 5 tahapan yang berurutan dan sesuai usia yaitu :
a.       Tahap pertama adalah membentuk adab, antara usia 5 sampai 6 tahun. Tahapan ini meliputi jujur, mengenal antara yang benar dan yang salah, mengenal mana yang baik dan yang buruk, serta mengenal mana yang diperintahkan.
b.      Tahap kedua adalah melatih tanggung jawab diri, antara usia 7 sampai 8 tahun. Tahapan ini meliputi perintah menjalankan kewajiban shalat, melatih melakukan hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi secara mandiri, serta dididik untuk selalu tertib dan disiplin sebagaimana yang telah tercermin dalam pelaksanaan sholat mereka.
c.       Tahap ketiga adalah membentuk sikap kepedulian, antara usia 9 sampai 10 tahun. Tahapan ini meliputi diajarkan untuk peduli terhadap orang lain terutama teman-teman sebaya, dididik untuk menghargai dan menghormati hak orang lain, mampu bekerjasama, serta mau membantu orang lain.
d.      Tahap keempat adalah membentuk kemandirian, antara usia 11 sampai 12 tahun. Tahapan ini melatih menerima resiko sebagai bentuk konsekuensi bila tidak mematuhi perintah, dididik untuk membedakan yang baik dan yang buruk.
e.       Tahap kelima adalah membentuk sikap bermasyarakat, pada usia 13 tahun ke atas. Tahapan ini melatih kesiapan bergaul di masyarakat berbekal pada pengalaman sebelumnya. Bila mampu dilaksanakan dengan baik, maka pada usia yang selanjutnya hanya diperlukan penyempurnaan dan pengembangan secukupnya. [[5]]
. Pendidikan adalah proses pembentukan karakter. Jadi, Pembentukan atau Pembangunan karakter adalah proses membentuk karakter, dari yang kurang baik menjadi yang lebih baik.[[6]]

3.      Pendidikan Agama dalam Pembentukan Karakter
Pembinaan kepribadian/karakter atau jiwa utuh hanya mungkin dibentuk melalui pengaruh lingkungan khususnya pendidikan. Sasaran yang ditempuh atau dituju dalam pembentukan kepribadian/karakter ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia dan tingkat kemulian akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan.
Dalam pembentukan karakter seseorang, hendaknya setiap guru menyadari bahwa dalam pembentukan karakter sangat diperlukan pembinaan dan latihan-latihan akhlak pada siswa, bukan hanya diajarkan secara teoritis, tetapi harus diajarkan ke arah kehidupan praktis. Agama sebagai unsur esensi dalam kepribadian manusia dapat memberi peranan positif dalam perjalanan kehidupan manusia, selain kebenarannya masih dapat diyakini secara mutlak.
Dalam hal pembentukan karakter seseorang, pendidikan agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdasarkan emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan seseorang sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginan-keinginannya yang timbul.[[7]]
Telah kita ketahui banyak anak-anak memiliki kepribadian buruk yang mengakibatkan merosotnya moral. Betapa pentingnya pendidikan agama untuk seseorang, dan betapa pula besarnya bahaya yang terjadi akibat kurangnya pendidikan agama itu. Untuk itu, perlu kiranya kita mencari jalan yang dapat mengantar kita kepada terjaminnya kepribadian yang dapat menciptakan dan memelihara ketentraman dan kebahagiaan masyarakat dan bangsa di kemudian hari.
Maka dari itu untuk membentuk karakter yang berlandaskan agama  pertama-tama di tentukan oleh keluarga terlebih dahulu, karena keluarga memiliki peran penting dalam mendidik agama bagi anak-anaknya, terutama dalam pembentukan kepribadian atau karakter. Artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak serta anggota keluarga lain kepada kehidupan beragama sedini mungkin
      Agama banyak memberikan pengajaran yang baik dalam membentuk kepribadian seseorang ,contohnya seorang anak akan bersikap santun terhadap orang yang lebih tua di bandingkan dia, itu karena orang tua sudah mengajarkaan kebaikan sejak dini kepada anaknya, jadi si anak tidak akan mengubah karakter dia menjadi orang lain. Karena itu sudah menjadi syariat dalam beragama. Agama banyak memberikan kita ulasan mengenai pembentukan karakter yang lebih baik.[[8]]
      Jadi, ilmu pendidikan  mempunyai hubungan yang erat dengan Agama, Sehingga Agama dijadikan sebagai suatu landasan perumusan pendidikan, dan pendidikan agama mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan moral dan karakter anak didik. Oleh karena itu orang tua/pendidik haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Pendidikan agama hendaklah diberikan kepada anak sedini mungkin, ajarilah dari hal-hal yang kecil sesuai dengan tuntunan agama.
b.      Pelajaran pendidikan agama bukan merupakan science semata, melainkan ilmu amaliah tercakup di dalamnya.
c.       Anak cenderung mengikuti apa yang dilihatnya dari orang dewasa oleh karena itu hendaknya orang-orang tua membiasakan berprilaku keseharian dengan akhlakul karimah, baik perkataan maupun perbuatan.[[9]]

Pendidikan agama pada dunia pendidikan merupakan modal dasar bagi anak untuk mendapatkan nilai-nilai ketuhanan, bahwa betapa pentingnya nilai-nilai agama diajarkan kepada anak, dimana dalam dunia pendidikan dicakup dalam satu bidang garapan yaitu pendidikan agama. Pendidikan agama dalam kehidupan tidaklah sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru di sekolah, melainkan juga orang tua sebagai contoh nyata dalam kehidupan anak. Bagaimana mungkin anak akan berkarakter baik, jika orang tuanya hidup dalam ketidakbaikan. Oleh karena itu pendidikan agama harus ditanamkan kepada anak dimanapun ia berada, baik formal maupun non formal.
Lalu apakah pendidikan agama dapat membentuk moral dan karakter anak didik? Untuk menjawab pertanyaan ini banyak elemen yang mencakup didalamnya. Secara teoritis seharusnya pendidikan agama dapat membentuk kepribadian atau karakter anak, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan agama yang akhirnya yaitu untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jika seseorang sudah beriman dan bertaqwa dengan sebenar-benarnya, maka segala perbuatannya akan mencerminkan nilai-nilai agama, menjalankan segala yang diperintah dan meninggalkan semua yang dilarang. Seiring dengan itu maka moral/karakter/etika  pun akan tercermin di dalamnya. Bagaimana mungkin seseorang yang beriman dan bertaqwa misalnya, menggunakan narkoba atau hal-hal lain yang dilarang agama. Hal ini menjadi bukti bahwa jika seorang anak telah tertanam dalam dirinya nilai-nilai agama yang kuat, maka sudah dapat dipastikan moral/karakter/etika pada orang tersebut akan terbentuk dengan sendirinya, mengikuti irama iman dan kualitas taqwa yang ada padanya.[[10]]




[1]  Fendi Zarkha, Mengapa Aspek Agama Menjadi Landasan Perumusan Tujuan pada Pendidikan, (http://fendi-zharka.blogspot.com/, accessed on October 5, 2013 9:20)
[2] Miya Nur Andina, Peran Pendidikan Agama Islam Sebagai Pembentukan Karakter Anak. (http://miyanurandinaperdanaputra.blogspot.com/, accessed on October 5, 2013, 11:10)
[3]  Fendi Zarkha. loc. cit.
[4]  Ridwan Aldursanie, Pendidikan Agama Membangun Moral, (http://ridwan202.wordpress.com/,  accessed on October 5, 2013 16:40)
[5]  Miya Nur Andina. loc. cit.
[6]  Ridwan Aldursanie. loc. cit.
[7]  Ansor rahmat hidayat, Peran Pendidikan Agama Islam sebagai Pembentuk Karakter Anak, (http://ansorrahmathidayat.blogspot.com/,  accessed on September 28, 2013 17:50)

[8]  Miftahul jannah, Peran Pendidikan Agama Islam sebagai Pembentukan Karakter Anak. (http://miftahstain.blogspot.com/, accessed on September 28, 2013 17:40)
[9]    Fendi Zarkha. loc. cit.
[10]  Ridwan Aldursanie. loc. cit.

Komponen dan Klasifikasi Teknologi Informasi



A.   Komponen Teknologi Informasi

1.     Perangkat Keras (Hardware)
Hardware; yaitu bagian-bagian fisik dari sebuah teknologi
Komponen utama perangkat keras sistem komputer :
a.      Unit masukan : berfungsi sebagai alat untuk memasukkan data / perintah ke dalam komputer. Contoh : keyboard, mouse, scanner, dll.
b.      Unit Pusat Pengolah (Central Processing Unit) : merupakan otak sistem komputer. Terdiri atas komponen aritmatika dan logika (Arithmatic and Logical Unit), Unit Kontrol (Control Unit / CU) dan Main Memory.
c.       Unit Keluaran : berfungsi untuk menampilkan/mencetak keluaran sebagai hasil pengolah data. Contoh : printer, monitor, plotter, speaker, dll.
d.      Media Penyimpanan (Memory) : digunakan untuk menyimpan data, informasi dan program pengolah.
Komponen pendukung perangkat keras sistem komputer :
a.       I/O ports : digunakan untuk menerima atau mengirim data keluar sistem. Dihubungkan melalui I/O ports.
b.      Data Bus : merupakan jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer.
c.       Address Bus : digunakan untuk memberikan tanda lokasi sumber ataupun tujuan dalam proses transfer data.
d.      Control Bus : Digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke data bus dan address bus.

2.     Perangkat Lunak (Software)
Software merupakan serangkaian instruksi dengan aturan terntentu yang mengatur operasi perangkat keras dan yaitu sekelompok item atau objek yang membentuk “konfigurasi” di mana di dalamnya termasuk program ,dokumen,data .
Perangkat lunak terdiri atas 4 Kelompok :
a. Sistem Operasi (Operating System)
Adalah perangkat lunak ayng digunakan untuk mengendalikan resources selama proses berlangsung. Fungsi sistem operasi adalah mengalokasikan memori dan pekerjaan serta penjadwalan pekerjaan. Contoh : DOS, UNIX, Windows, Linux, dsb.

b. Bahasa Pemrograman (Programming Language)
Digunakan sebagai alat untuk mengembangkan program aplikasi.
Level/generasi bahasa pemrograman komputer (4 GL = 4 Generation Language) :
1. Bahasa mesin (machine language)
2. Bahasa rakitan (assembly language)
3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (programming language)
4. Aplikasi (application)

c. Bahasa Query (Query Language)
Merupakan perangkat lunak bahasa tingkat sangat tinggi yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi-informasi yang diinginkan hanya dengan sedikit perintah saja. contoh : SQL (structured query language)

d. Aplikasi (Application)
Merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada kegiatan/pekerjaan tertentu. contoh : SPSS, Ms. Office, Photoshop, dll.

3.      Perangkat Otak (Brainware)
Brainware yaitu manusia sebagai user dari Sistem Komputer. Selain itu dikenal istilah lain yaitu firmwere dan infowere. Firmwere adalah Softwere yang tertanam semipermanen di dalam suatu hardwere. Infowere adalah dokumen pendukung softwere, seperti lisensi, User Manual, Help dll. [[1]]



















B.   Klasifikasi Teknologi Informasi

1.      Klasifikasi Teknologi Informasi Berdasarkan Data yang Diolah

Berdasarkan data atau sinyal masukan yang diolah,  Teknologi Informasi dapat diklasifikasikan menjadi komputer analog, komputer digital, dan komputer hybrid. Output yang dihasilkan oleh komputer analog, digital, dan hybrid ini dapat berupa data analog, digital, atau keduanya, yaitu analog sekaligus digital.

a.      Komputer Analog
Komputer analog digunakan untuk mengolah data yang sifatnya berkelanjutan (continuous) bukan berupa data angka, melainkan dalam bentuk fisik seperti arus listrik, temperatur, kecepatan, tekanan, dan lain-lain. Output komputer analog biasanya berupa pengaturan atau pengendalian (control) sebuah mesin. Komputer ini banyak digunakan pada pengendalian industri kimia, pembangkit listrik, penyulingan minyak, atau rumah sakit untuk memantau denyut jantung. Kelebihan jenis komputer ini adalah pada kecepatan yang dimilikinya dalam menerima data dalam besaran fisik dan langsung mengolah data tersebut tanpa harus melalui proses konversi. Keluaran yang dihasilkan biasanya dalam bentuk grafik. Kekurangan yang dimilikinya terletak pada ketepatan yang dimilkinya masih lebih rendah dibanding jenis komputer digital.

b.      Komputer Digital
Komputer digital digunakan untuk mengolah data dalam bentuk angka atau huruf. Jenis komputer ini biasa digunakan untuk aplikasi bisnis dan teknik, comtohnya PC yang banyak digunakan orang. Keunggulan komputer digital adalah tingkat ketepatannya yang lebih tinggi dibanding komputer analog, dapat menyimpan data, dapat melakukan operasi logika, data yang disimpan dapat dikoreksi, output yang dihasilkan dapat berupa angka, huruf, grafik, atau gambar.

c.       Komputer Hybrid
Komputer hybrid merupakan kombinasi antara komputer analog dan komputer digital. Karena digunakan untuk aplikasi khusus, diperlukan komputer yang lebih cepat dari komputer digital dan lebih tepat dari komputer analog. [[2]]





2.      Klasifikasi Teknologi Informasi Berdasarkan Fungsi Sistem

Berdasarkan fungsinya komputer dibagi menjadi dua kategori, komputer dengan tujuan khusus (special purpose computer) dan komputer dengan tujuan umum (general purpose computer).

a.       Special Purpose Computer
Special Purpose Computer merupakan jenis komputer yang dirancang dan digunakan untuk tujuan-tujuan pemakaian pada masalah khusus dan biasanya hanya berupa satu masalah saja. Program komputer telah disediakan di dalamnya. Jenis komputer ini dapat berupa komputer digital atau analog. Jenis komputer ini banyak dikembangkan untuk pengendalian otomatis pada proses industri, untuk tujuan militer atau navigasi di kapal selam dan pesawat, untuk bidang diagnosis di kedokteran, dan sebagainya.

b.      General Purpose Computer
General Purpose Computer merupakan jenis komputer yang dirancang dan digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam program dan permasalahan yang berbeda seperti pengolahan kata, grafis, permainan, multimedia, dan lain-lain. Yang termasuk dalam jenis komputer ini adalah PC (Personal Computer) yang biasa digunakan di rumah, kantor atau sekolah. [[3]]




















3.      Klasifikasi Teknologi Ibformasi Berdasarkan Ukuran/Size

Saat ini ukuran fisik sebuah komputer tidak dapat dijadikan cerminan kapasitas dan kemampuannya. Ukuran komputer mikro bahkan notebook saat ini melebihi kemampuan dan kecepatan komputer mini yang ada pada tahun 70-an. Perbandingan dapat saja dilakukan tetapi sesuai pada masa dan generasi yang sama.

Selain bentuk fisik sebuah komputer, kemampuannya dapat diukur dari kapasitas memori, kapasitas penyimpanan (harddisk), dan kecepatan prosesor yang dimilikinya. Untuk itu berdasarkan ukurannya komputer dapat dibedakan atas komputer super (super computer), komputer besar (large computer), komputer menengah (medium computer), komputer kecil (small computer), komputer mini (mini computer), dan komputer mikro (micro computer). Semakin besar ukuran komputer semakin besar kapasitas memorinya, kapasitas penyimpanannya, jumlah prosesornya.

a.       Super Computer
http://www.faisalakib.com/upload/super-computer.jpghttp://aafonix.student.umm.ac.id/files/2010/07/super-computer-cray-150x150.jpgSuper computer adalah jenis komputer yang memiliki kecepatan proses paling cepat. Bisa digunakan untuk menangani aplikasi yang melibatkan perhitungan yang kompleks, misalkan untuk peramalan cuaca dan oerancangan roket. Diantara jenis komputer super yang terkenal adalah Cray (buatan Cray Research, Inc.) dan IBM ASCI White (buatan IBM / International Business Machine). Salah satu buatan IBM ini kini digunakan oleh Depertemen Energi Amerika Serikat untuk melakukan simulasi pengujian nuklir. Komputer ini memiliki 8192 prosesor yang dapat memproses 12,3 trilyun instruksi per detik, memakan tempat seluas 1200 kaki kuadrat (William dan Sawyer, 2003). Pada tahun 2002 ASCI White atau biasa juga disebut “Pacific Blue” merupakan komputer super tercepat di dunia. Adapun komputer super tercepat kedua dibuat oleh Intel.










b.      http://aafonix.student.umm.ac.id/files/2010/07/ibm-mainframe-219x300.jpgKomputer Besar
Komputer besar biasa juga disebut mainframe merupakan jenis komputer yang digunakan pada perusahaan skala besar untuk menangani pemrosesan data dengan volume sangat besar. Perusahaan komputer yang menjadi pemain utama pada kelas komputer ini adalah IBM, Fujitsu, dan Unisys. Contoh jenis mainframe yang terkenal adalah IBM S/390 Paralel Enterprise Server.


c.       Komputer Menegah
Komputer ini disebut juga medium-scale mainframe computer. Komputer jenis ini dapat mempunyai bermacam-macam alat input dan output. Biasanya komputer ini digunakan untuk komunikasi data dengan ratusan hingga ribuan terminal yang tepisah dari komputer pusatnya

d.      Komputer Kecil
Komputer ini disebut juga small-scale mainframe computer. Komputer jenis ini banyak digunakan untuk multiprogramming, multiprocessing dan virtual storage.

e.       Komputer Mini
http://aafonix.student.umm.ac.id/files/2010/07/macam-macam-ibm-as400-300x159.jpghttp://www.faisalakib.com/upload/IBM-AS400.gifKomputer mini atau mini computer sering juga disebut Midrange, biasa digunakan pada perusahaan-perusahaan skala menengah sebagai server. Vendor-vendor terkenal yang memproduksi jenis ini antara lain DEC, IBM, Hewlett Packard, dan Data General. Contoh mainframe yang terkenal adalah IBM AS/400.
Komputer ini bersifat multiuser. Sebuah komputer mini dapat mempunyai beberapa terminal yang dapat digunakan bersama-sama. Tiap terminal dapat ditempatkan terpisah dengan komputer pusatnya. Komputer mini merupakan komputer pertama yang diterapkan pada aplikasi pengendalian proses produksi, riset laboratorium dan komunikasi data. Saat ini kemampuan komputer mini bisa sebanding dengan mainframe atau supercomputer yang ada 20 silam. Saat ini komputer mini bisa dihubungkan dengan terminal yang jumlahnya mencapai ribuan terminal.

f.       Micro Computer/Komputer Mikro
Komputer mikro adalah komputer personal (personal computer/PC) yang umumnya single user atau stand alone, namun saat ini telah banyak PC yang dilengkapi dengan periferal card untuk koneksi jaringan atau internet. PC biasanya berupa desktop, yaitu komputer yang biasanya digunakan di meja tempat bekerja atau belajar. Dengan perkembangan teknologi hardware PC saat ini menjadi semakin kecil dan portabel seperti notebook yang memiliki kemampuan sama dengan PC desktop. Oleh sebagian orang, notebook disebut sebagai laptop yang memiliki arti yang sama. Bahkan saat ini juga terdapat PC tablet, personal Data Asistant (PDA) atau PC saku (pocket PC) yang kemampuannya hampir sama dengan notebook.

g.      Microcontroller
Mikrokontroler atau sering disebut sebagai embedded computer merupakan mikroprosesor khusus yang berukuran kecil yang biasa dipasang pada peralatan elektronis cerdas, seperti mobil dan lift. Mikroprosesor ini membuat peralatan dapat diprogram. Perusahaan yang terkenal nenproduksi adalah Motorola dan Texas Instrument. [[4]]























[1]  The Kid’s Zone, Komponen Utama Sistem Teknologi Informasi, (http://debockem.blogspot.com/, accessed on September 19, 2013 4:19)
[2] Engineering Informatics, Klasifikasi Teknologi Informasi, (http://aafonix.student.umm.ac.id/, accessed on September 19, 2013 5:35)
[3] Smk Muhammadiyah 1 Rumbia. Klasifikasi Teknologi informasi menurut Fungsi System, (http://smkm1rumbia.blogspot.com/, accessed on September 19, 2013 9:50)

[4] Faisal Akib, Klasifikasi TI menurut Ukuran, (http://www.faisalakib.com/, accessed on September 19, 2013 7:40)