A.
Filsafat dan
Asas-asas Manajemen
Filsafat Manajemen
Menurut Prof. Dr. Harun
Nasution bahwa intisari filsafat ialah berpikir
menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama) dan dengan
sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya.[1]
Sedangkan filsafat manajemen itu
sendiri adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar atau
basis yang luas untuk menentukan pemecahan terhadap masalah-masalah manajer.
1.
Manfaat Filsafat Manajemen
a. Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam
proses manajemen untuk mencapai tujuan.
b. Memberikan dasar dan pedoman berfikir efektif bagi manajer
c. Dapat dipergunakan untuk mendapatkan sokongan dan
partisipasi para bawahan, jika mereka mengetahui peranan manajer dan mengerti
tindakan-tindakannya, asalkan mereka telah menghayati filsafat manjemen
2.
Penerapan Filsafat Manajemen :
a. Filsafat yang berbeda-beda berkembang, karena itu manajemen
diterapkan dalam keadaan yang berbeda-beda
b. perbedaan personalitas setiap manajer
c. Perbedaan dalam hal penilaian terhadap manusia [2]
Asas-asas Manajemen
Asas adalah suatu pernyataan
fundamental/kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan.
Asas-asas muncul dalam pengalaman, merupakan hasil pelaksanaan pekerjaan atau
hasil penelitian. Asas bersifat permanent dan setiap ilmu pengetahuan memiliki
asas yang mencerminkan intisari
kebenaran-kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut.[3]
Sedangkan asas-asas umum manajemen
menurut Henry Fayol yaitu :
1.
Division of Work (asas pembagian kerja)
Asas
ini sangat penting, karena adanya "Limit Factors", artinya adanya
keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan, yaitu:
a. keterbatasan
waktu;
b. keterbatasan
dalam pengetahuan;
c. keterbatasan
dalam kemampuan;
d. keterbatasan
dalam perhatian.
2.
Authority and Responsibility (asas wewenang dan tanggung
jawab)
Menurut
asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan
bawahan; wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Misalnya wewenang
sebesar X, maka tanggung jawab pun sebesar X. Wewenang (authority) menimbulkan
hak, sedangkan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan kewajiban
menyebabkan adanya interaksi atau komunikasi antara atasan dan bawahan.
3.
Discipline (asas disiplin)
Menurut
asas ini, hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan, perintah
atasan harus dihormati, dipatuhi dan dilaksanakan sepenuhnya.
4.
Unity of Command (asas kesatuan perintah)
Menurut
asas ini, hendaknya setiap bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan
dan bertanggung jawab hanya kepada seorang atasan pula. Tetapi seorang atasan
dapat memberi perintah kepada beberapa orang bawahan. Asas kesatuan perintah
ini perlu, karena jika seorang bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan,
maka ia akan bingung.
5.
Unity of Direction (asas kesatuan jurusan atau arah)
Setiap
orang (sekelompok) barvahan hanya memPunyai satu rencana satu tujuan, satu
perintah dan satu atasan, suPaya terwujud kesatuan arah, kesatuan gerak dan
kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama. Unity of Command berhubungan dengan
karyawan, sedangkan Unity of Direction bersangkutan dengan seluruh perusahaan.
6.
Subordination of
Individual Interest Into General Interest (asas kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi)
Setiap
orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi), di
atas kepentingan pribadi. Misalnya pekerjaan kantor sehari-hari harus
diutamakan daripada pekerjaan sendiri.
7.
Remuneration of
Personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
Menurut
asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar dan
seimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi
karyawan maupun majikan.
8.
Centralization (asas pemusatan wewenang)
Setiap
organisasi harus mempunyai pusat wewenang, artinya wewenang itu dipusatkan atau
dibagi'bagikan tanpa mengabaikan situasi-situasi khas, yang akan memberikan hasil keseluruhan
yang memuaskan. Centralization ini sifatnya dalam arti relatif, bukan
absolut/mutlak.
9.
Scalar of Chain (asas rantai berkala)
Saluran
perintah atau wewenang yang mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata
rantai vertikal yang jelas, tidak terputus dan dengan jarak terpendek.
10. Order (asas
keteraturan)
Asas
ini dibagi atas "Material Order dan Sosial Order" artinya keteraturan
dan ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan. Material order
artinya barang-barang atau alat-alat organisasi Perusahaan harus ditempatkan
pada tempat yang sebenarnya; jangan disimpan di rumah. Sosial order artinya
penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.
11. Equity (asas
keadilan)
Pemimpin
harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam Pemberian gaji dan jaminan
sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuan yang adil akan mendorong bawahan
mematuhi perintah-perintah atasan dan gairah kerja. Jika tidak adil bawahan
akan malas dan cenderung mensepelekan tugas-tugas dan perintah-perintah
atasannya.
12. Initiative (asas inisiatif)
Menurut
asas ini, seorang pimpinan harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada
bawahannya untuk berinisiatif, dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara
aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.
13. Esprit de Corp (Asas Kesatuan)
Menurut
asas ini, kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibinamelalui sistem
komunikasi yang baik, sehingga terrvujud kekompakan kerja (team work) dan
timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik.
14. Stability of
Turn-Over of Personnel (asas kestabilan masa jabatan)
Menurut
asas ini, pimpinan perusahaan harus bemsaha agar mutasi dan keluar masuknya
karyawan tidak terlalu sering. Karena akan mengakibatkan ketidakstabilan
organisasi, biaya-biaya semakin besar dan perusahaan tidak mendapat karyawan
yang berpengalaman. Pimpinan perusahaan harus berusaha, agar setiap karyawan
betah bekerja sampai masa pensiunnya. Jika sering keluar masuk karyawan perlu
manajer menyelidiki penyebabnya. [4]
B.
Definisi dan Pentingnya Manajemen
Definisi Manajemen
Apa
sebenarnya manajemen itu? Istilah manajemen berasal dari kata management
(Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata
laksana. Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang
mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Berikut
ini adalah pendapat para ahli tentang definisi dari manajemen :
1.
John D. Millet
Manajemen
adalah proses pengerahan dan pemberian fasilitas/pekerjaan keada orang orang
yang diorganisasikan di dalam organisasi-organsisasi formal, guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2.
George Richard
Terry
Manajemen
adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan kegiatan orang
lain.
3.
Prof. Dr. A.
Sanusi, S.H.
Manajemn
adalah suatu system tingkah laku manusia yang kooperatif, yang dipimpin secara
teratur melalui usaha yang terus-menerus, yang merupakan tindakan yang
rasional.
4.
Prof. Dr. Mr. S.
Prajudi Atmosudirjo
Manajmen
adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakan orang-orang, uang, mesin,
dan alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan.
5.
Prof. Dr. Sondang.
P. Siagian, M.P.A.
Manajemn
adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.
6.
Drs. The Liang Gie
Manajemn
adalah proses penggerakan tindakan-tindakan dalam rangka kerja sama sehingga
tujuan yang telah dtentukan benar-benar tercapai.[5]
Dari
beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
kegiatan atau suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian.
Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.[6]
Pentingnya
Manajemen
Mengapa
manajemen itu sangat penting? Pada dasarnya manajmen itu penting karena:
1.
Pekerjaan itu berat
dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas,
dan tanggung jawab dalam menyelesaikannya.
2.
Perusahaan,
instansi/lembaga/badan maupun organisasi akan dapat berhasil beik, jika
manajemen diterapkan dengan baik.
3.
Manajemen yang baik
akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
4.
Manajemen yang baik
akan mengurangi pemborosan.
5.
Manajemen
menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dan memanfaatkan 6M(men, money, materials, machines, method, dan markets) dalam proses manajemen tersebut.
6.
Manajemen perlu
untuk kemajuan dan pertumbuhan.
7.
Manajemen
mangakibatkan pencapaian tujuan secara teratur.
8.
Manajemen merupakan
suatu pedoman pikiran dan tindakan.
9.
Manajemen selalu
dibutuhkan dalam setiap kerjasama sekelompok orang.
Manajemen
selalu ada dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan rumah tangga,
sekolah, koperasi, yayasan-yayasan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Dengan
manajemen yang baik maka pembinaan kerjasama akan serasi dan harmonis, saling
menghormati dan mencintai, sehingga tujuan optimal akan tercapai. Begitu
pentingnya peranan manajemen dalam kehidupan mengharuskan kita mempelajari,
menghayati, dan menerapkannya demi hari esok yang lebih baik dan rumah tangga
yang sakinah.[7]
C.
Ilmu dan Seni Manajemen
Manajemen
merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya
tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini
dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen,
gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang
dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang di wujudkan dalam bentuk suatu
teori.
Sedangkan
manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Pada hakekatnya kegiatan
manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan
suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama.[8]
Dari
pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Ilmu dalam manajemen mengajarkan dan
memberikan dasar dalam mengatur kegiatan-kegiatan antara manajemen dan
bawahannya, sedangkan suatu seni dalam manajemen menunjukkan bagaimana cara
mengatur kegiatan manajemen dan bawahannya dari berbagai latar belakang dalam
rangka mencapai suatu tujuan.[9][4]
D. Tujuan
Manajemen
Tujuan
manajemen, yaitu :
a.
Untuk mencapai
tujuan
Manajemen
di butuhkan untuk mencapai tujuan baik itu tujuan organisas maupun tujuan
pribadi.
b.
Untuk menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-keguatan yang
saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan seperti pemilik dan
karyawan, pelanggan dan konsumen, serta masyarakat dan pemerintah.
c.
Untuk mencapai
efisiensi dan efektifitas
Adapun yang dimaksud dengan efektif adalah
suatu kondisi atau keadaan dimana terwujud ketepatan dalam memlih tujuan yang
hendak dicapai, menggunakan sarana yang dibutuhkan serta pemanfaatan kemampuan
yang dimiliki sehingga dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Sedangkan yang
dimaksud dengan efisien adalah suatu kondisi atau keadaan dimana penyelesaian
suatu pekerjaan dilaksanakan dengan benar serta mencapai hasil yang memuaskan[10]
[[1]
] Arwani Muhammad, Filsafat
dan Asas-asas Manajemen, (http://4rrwani.blogspot.com/,
accessed on September 5, 2013 07:37)
[2] Shanty Lidiani, Filsafat
dan Asas-asas Manajemen, (http://tiedie84.wordpress.com/. accessed on September 5,
2013 7:43)
[3]
INITIAL Ss, Asas-asas Manajemen, (http://sseituko.wordpress.com/, accessed on September 5, 2013
07:29)
[4]
Hoki Blog, Resume Organisasi dan Motivasi
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, (http://www.meilamey.blogspot.com/, accessed on September 7, 2013
20:52)
[5] Purwanti, Dewi,
dan Astuti, Indri, Modul Excellent
Ekonomi Semester Genap untuk kelas XII SMA/MA, Bekasi: Swadaya Murni, 2013,
hal. 3.
[6] Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta:
Bumi Aksara, 2004, hal. 54.
[7] S-Ro Siput, Pentngnya Manajemen, (http://www.siputro.com/, accessed on September 8, 2013 9:20)
[8] Firman faturrozi, “Definisi
Manajemen, Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni , Tingkatan Manajemen & Manajer
dan Fungsi Manajemen “, (http://faturrozifirman.blogspot.com/, accessed on September 5, 2013 8:45)
[9] Ikubaru, “manajemen sebagai
suatu ilmu dan seni”, (http://ikubarunovryan.blogspot.com/, accessed on
September 5, 2013 8:39)
[10] Sumardi, Agus, dan W.A, Suwarto, Ekonomi untuk SMA/MA kelas XII, Bogor: Gemesis Mitra Sampora, 2011,
hal. 61.
0 komentar:
Posting Komentar