RISKA HARDIANI
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
A. Aspek
Tasawuf dalam Islam
1.
Pengertian
Tasawuf
Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang
di-hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, misalnya
menyebutkan lima istilah yang berhubungan dengan tasawuf, yaitu:
1)
Ahl Al-Suffah, (أهل الصفة) yaitu (penghuni serambi)
2)
Saf ( صف) yaitu artinya barisan
3)
Shafi ( صافي) yaitu suci.
4)
Sophos, berasal dari bahasa Yunani, yang artinya hikmah atau kebijaksanaan.
Dari segi
Linguistik (kebahasaan) ini segera dapat dipahami bahwa tasawuf adalah sikap
mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela
berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. [[2]]
Tasawuf secara
sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk mensucikan jiwa sesuci mungkin
dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran-Nya senantiasa
dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
2.
Munculnya Tasawuf
Timbulnya tasawuf dalam islam tidak bisa dipisahkan dengan
kelahiran islam itu sendiri, yaitu semenjak Muhammad diutus menjadi Rasul untuk
segenap umat manusia dan alam semesta. Fakta sejarah menunjukan bahwa pribadi
Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan tahanuts
dan khalawat di gua Hira’ disamping untuk mengasingkan diri dari
masyarakat kota Mekkah yang sedang mabuk memperturutkan hawa nafsu keduniaan.
Di sisi lain Muhammad juga berusaha mencari jalan untuk membersihkan hati dan
mensucikan noda- noda yang menghinggapi masyarakat pada masa itu. Tahanuts dan
khalawat yang dilakukan Muhammad SAW bertujuan untuk mencari ketenagan jiwa dan
keberhasilan hati dalam menempuh liku- liku probelma kehidupan yang beraneka
ragam , berusaha untuk memperoleh petunjuk dan hidayah serta mencari hakikat
kebenaran , dalam situasi yang demikianlah Muhammad menerima Wahyu dari Allah
SWT, yang berisi ajaran- ajaran dan peraturan- peraturan sebagai pedoman dalam
mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat. [[3]]
3.
Sejarah Perkembangan Tasawuf
Pertumbuhan dan perkembangan tasawuf di dunia Islam dapat dikelompokan ke dalam beberapa tahap :
1. Tahap Zuhud
Zuhud menurut para ahli sejarah tasawuf adalah fase yang mendahului tasawuf. Menurut Harun Nasution, station yang terpenting bagi seorang calon sufi ialah zuhd yaitu keadaan meninggalkan dunia dan hidup kematerian. Sebelum menjadi sufi, seorang calon harus terlebih dahulu menjadi zahid. Sesudah menjadi zahid, barulah ia meningkat menjadi sufi. Dengan demikian tiap sufi ialah zahid, tetapi sebaliknya tidak setiap zahid merupakan sufi
2. Tahap Tasawuf Falsafi (Abad ke 6 H)
Pertumbuhan dan perkembangan tasawuf di dunia Islam dapat dikelompokan ke dalam beberapa tahap :
1. Tahap Zuhud
Zuhud menurut para ahli sejarah tasawuf adalah fase yang mendahului tasawuf. Menurut Harun Nasution, station yang terpenting bagi seorang calon sufi ialah zuhd yaitu keadaan meninggalkan dunia dan hidup kematerian. Sebelum menjadi sufi, seorang calon harus terlebih dahulu menjadi zahid. Sesudah menjadi zahid, barulah ia meningkat menjadi sufi. Dengan demikian tiap sufi ialah zahid, tetapi sebaliknya tidak setiap zahid merupakan sufi
2. Tahap Tasawuf Falsafi (Abad ke 6 H)
Pada tahap ini,
tasawuf falsafi merupakan perpaduan antara pencapaian pencerahan mistikal dan
pemaparan secara rasional-filosofis. Ibn Arabi merupakan tokoh utama aliran
ini, disamping juga Al Qunawi, muridnya. Sebagian ahli juga memasukan Al Hallaj
dan Abu (Ba) Yazid Al Busthami dalam aliran ini. Aliran ini kadang disebut juga
dengan Irfan (Gnostisisme) karena orientasinya pada pengetahuan (ma'rifah atau
gnosis) tentang Tuhan dan hakikat segala sesuatu.
3. Tahap Tarekat (Abad ke 7 dan seterusnya)
Meskipun tarekat telah dikenal sejak jauh sebelumnya, seperti tarekat Junaidiyyah yang didirikan oleh Abu Al Qasim Al Juanid Al Baghdadi (w. 297 H) atau Nuriyyah yang didirikan oleh Abu Hasan Ibn Muhammad Nuri (w. 295 H), baru pada masa-masa ini tarekat berkembang dengan pesat.
Seperti tarekat Qadiriyyah yang didirikan oleh Abdul Qadir Al Jilani (w. 561 H) dari Jilan (Wilayah Iran sekarang); Tarekat Rifa'iyyah didirikan oleh Ahmad Rifai (w. 578 H) dan tarekat Suhrawardiyyah yang didirikan oleh Abu Najib Al Suhrawardi (w. 563 H). Tarekat Naqsabandiyah yang memiliki pengikut paling luas, tarekat ini sekarang telah memiliki banyak variasi , pada mulanya didirikan di Bukhara oleh Muhammad Bahauddin Al Uwaisi Al Bukhari Naqsyabandi.[[4]]
3. Tahap Tarekat (Abad ke 7 dan seterusnya)
Meskipun tarekat telah dikenal sejak jauh sebelumnya, seperti tarekat Junaidiyyah yang didirikan oleh Abu Al Qasim Al Juanid Al Baghdadi (w. 297 H) atau Nuriyyah yang didirikan oleh Abu Hasan Ibn Muhammad Nuri (w. 295 H), baru pada masa-masa ini tarekat berkembang dengan pesat.
Seperti tarekat Qadiriyyah yang didirikan oleh Abdul Qadir Al Jilani (w. 561 H) dari Jilan (Wilayah Iran sekarang); Tarekat Rifa'iyyah didirikan oleh Ahmad Rifai (w. 578 H) dan tarekat Suhrawardiyyah yang didirikan oleh Abu Najib Al Suhrawardi (w. 563 H). Tarekat Naqsabandiyah yang memiliki pengikut paling luas, tarekat ini sekarang telah memiliki banyak variasi , pada mulanya didirikan di Bukhara oleh Muhammad Bahauddin Al Uwaisi Al Bukhari Naqsyabandi.[[4]]
4.
Jenis-Jenis Tasawuf
a.
Tasawuf
Falsafi
Jenis Tasawuf yang
menggabungkan tasawuf dengan berbagai aliran mistik dari lingkungan luar islam
seperti hiduisme, kependetaan Kristen, dll. Bisa juga dikatakan tasawuf falsafi
yakni tasawuf yang kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat.
b.
Tasawuf
Sunni
Tasawuf yang
berwawasan moral praktis dan berdasarkan kepada Al-Qur’an dan sunnah dengan
penuh disiplin mengikuti batas-batas dan ketentuannya.
Tasawuf sunni
disebut juga sebagai tasawuf akhlaki karena ajarannya menekankan akhlak dalam
kehidupan kaum muslimin dan tasawuf sunni disebut juga tasawuf amali karena ajarannya
menekankan amal shalaeh dalam kehidupan pribadi muslim.
c.
Tasawuf
Amali atau tarekat sufiyah
Tasawuf yang
penganutnya melatih dirinya dengan mengedepankan mujahadah, menghapus
sifat-sifat yang tercela, melintasi semua hambatan itu dan menghadapi total
dengan segenap esensi diri hanya kepada Allah Swt.
d.
Tasawuf
Salafi
Tasawuf ini mirip
dengan tasawuf sunni atau merupakan suatu tasawuf dari sisi teori. Tasawuf ini
berusaha mengembalikan tasawuf kepada metode salaf yaitu tasawuf sunni yang
berjalan secara individu.[[5]]
5.
Peri Hidup Nabi Muhammad sebagai sumber-sumber tasawuf
Peri hidup Peri hidup Rasulullah dan sahabat-sahabatnya
tidak didasarkan pada nilai-nilai material, nilai-nilai yang bersifat duniawi,
misalnya mencari kekayaan pribadi, melainkan bertumpu pada nilai-nilai ibadah,
mencari keridhaan Allah SWT. Akhlak mereka demikian tinggi, tunduk, patuh
kepada Allah, tawadhu’ (merendah diri) dan sebagainya, bagaikan tanaman padi,
kian berisi kian merunduk. Peri hidup Nabi dan para sahabatnya yang terpuji (akhlaqul
karimah) tersebut antara lain:
a. Hidup zuhud (tidak
mementingkan keduniaan).
b. Hidup qanaah
(menerima apa adanya).
c. Hidup taat
(senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya).
d. Hidup istiqamah
(tetap beribadah).
e. Hidup mahabbah
.
6.
Tujuan Tasawuf
Pada dasarnya tujuan terpenting
dari tasawuf itu adalah agar berada sedekat mungkin dengan Allah. Menurut buku Hasan
Basri Salim dan Abd Rojak Tujuan Tasawuf, yang pertama
adalah membersihkan hati dari segala keiginan dan kecenderungan yang buruk dan
dari kotoran yang menumpuk akibat dosa dan kesalahan. Tasawuf bertujuan pula
untuk menyingkirkan perilaku buruk dan perbuatan dosa, menyucikan diri, dan
menghiasi hati dengan perilaku yang baik dan terpuji sebagaimana dituntut oleh
Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Saw. Sementara itu, Tujuan Akhir tasawuf adalah membantu kaum beriman untuk mencapa
ihsan, atau tingkat kesempurnaan akhlak dengan menjadikan Nabi Muhammad Saw
sebagai teladan sempurna dan tujuan yang berusaha keras untuk dicapai oleh para
sahabat.[[7]]
[1] Hasan Basri
Salim dan Abd. Rojak, Studi Islam 2, (Ciputat:
Lembaga Peneltian UIN Sayarif Hidayatullah Jakarta, cet. Ke-1, Desember, 2010),
hlm. 176
[2] Gus Zeer El-Watzi, arti,
asal-usul dan manfaat tasawuf dalam islam, (http://guzzaairulhaq.wordpress.com/, accessed on November 9, 2013 20:50)
[3] Ukon Purkonudin, sejarah munculnya tasawuf, (http://ukonpurkonudin.blogspot.com/, accessed on November 9, 2013 21:50)
[4] Wim Sonevel, Tasawuf:
Pengertian dan Sejarah Perkembangannya, (http://wimsonevel.blogspot.com/, accessed on November 9, 2013 21:40)
[5] Ibid. hlm. 180
2 komentar:
Asalamualaikum, saya agro lukman putra mahasiswa universitas negeri malang, saya sedang mengerjakan skripsi yang mirip dengan punyanya embak, kalau engak keberatan bolehkan saya minta referensi yang ada di daftar pustakanya skripsinya embak. saya minta tolong sangat saya bisa dikirimkan di email al.putra212@gmail.com/ Whatsapp 085790499290 saya mau ganti biaya ngirimnya nanti
Masih bingung cari Bandar Betting Online Teraman dan Terpercaya yang pasti akan membayar kemenagan Anda berapa pun itu? S128Cash tempat yang TEPAT untuk itu semua.
S128Cash memberikan kemudahan kepada Anda semua bagi yang ingin bermain Judi Online dengan menyediakan fasilitas deposit via PULSA, OVO dan GOPAY.
Semua permainan populer tersedia disini, seperti :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Anda juga akan ditemanin berbagai PROMO BONUS yang sangat menguntungkan, yaitu :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS FREEBET 200rB
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Sangat menguntungkan bukan? Segera daftarkan diri Anda bersama kami.
Informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Situs Judi Bola
Posting Komentar